Gelap Gulita Yang Tindih-Bertindih
Gelap Gulita Yang Tindih-Bertindih
Ketika anda berada di ruangan yang
gelap gulita, apa yang bisa anda lakukan? Tentu saja anda akan meraba-raba
untuk menemukan jalan sambil mengerahkan daya insting anda. Anda tak tahu jalan
untuk keluar, nafas anda sesak dan kegelisahan mulai menyelimuti anda. Tak ada
sebersit cahayapun yang menyinari tempat anda berada.
Sekarang bayangkan bila hidup anda
tak disinari oleh cahaya ilahi. Tentu saja anda pun akan berputar-putar tanpa
arah di dalam kegelapan. Atau dalam bahasa Al-Qur'an:
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُّجِّيٍّ
يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا
فَوْقَ بَعْضٍ إِذَآ أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ
اللهُ لَهُ نُورًا فَمَالَهُ مِن نُّورٍ {40}
"Atau seperti gelap gulita di
lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di
atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia,
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang
tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya
sedikitpun." (QS An Nur 24: 40)
Di saat keadaan gelap gulita, jiwa
gelisah dan anda tak tahu apa yang harus anda kerjakan, beban kerjapun semakin
menumpuk, himpitan ekonomi menghadang langkah anda, tubuh anda bergetar dan
semuanya menjadi serba tak berarturan dan serba salah, jika hal ini menimpa
anda maka carilah cahaya ilahi agar anda dapat keluar dari kegelapan itu.
Bagaimana caranya mencari cahaya
ilahi yang akan menerangi hati anda?
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ {4} وَالرُّجْزَ
فَاهْجُرْ {5}
"dan pakaianmu bersihkanlah,
dan perbuatan dosa tinggalkanlah!" (QS Al Muddatstsir 74:4-5)
Mari kita bersihkan pakaian kita. tengoklah
diri kita di cermin, berapa banyak pakaian kesombongan, pakaian riya', pakaian
dengki, pakaian takabur yang kita kenakan. Pakaian itu kita percantik dengan
segala macam asesoris seperti lalai mengingat Allah, enggan bersedekah, merasa
berat untuk pergi haji, dan lain sebagainya. Maka bersihkanlah segala macam
pakaian lengkap dengan asesorisnya tersebut. Setelah itu usahakanlah untuk tak
mengenakan pakaian itu selamanya.
Sekarang tengoklah hati anda,
rasakan cahaya ilahi mulai masuk ke dalam relung hati.
اللهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ
الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ
زَيْتُونَةٍ لاَّشَرْقِيَّةٍ وَلاَغَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ
لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُّورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللهُ لِنُورِهِ مَن يَشَآءُ
وَيَضْرِبُ اللهُ اْلأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ {35}
Allah
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus[1], yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya)[2], yang minyaknya (saja)
hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya
(berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki,
dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. "(QS
An Nur 24: 35)
Mari kita kumpulkan cahaya ilahi itu
mulai sekarang, dari hari ke hari hingga di hari kiamat nanti kita berdo'a,
sebagaimana terekam dalam QS At Tahrim 66:8
:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا
إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ
سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ
يَوْمَ لاَيُخْزِي اللهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ
يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا
نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَآ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرُُ {8}
Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa
(taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan
orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Berbahagialah mereka yang mendapat
cahaya ilahi....
Saat suluk di Dayah Darussalam, Labuhan Haji, 28 Juni 2016
Oleh Tgk. Nawawi Hakimis
[1] Yang
dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di
dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, biasanya digunakan untuk
tempat lampu, atau barang-barang lain.
[2] Maksudnya:
pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu
matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur
dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.
0 Response to "Gelap Gulita Yang Tindih-Bertindih"
Posting Komentar