Status Dalil Hadits Tidur Siang Di Ramadhan

Hadits tidur siang pada bulan Ramadhan

Oleh Tgk Alizar Usman

Hadits ini sering dijadikan alasan bagi orang-orang yang suka tidur pada waktu siang Ramadhan dengan berargumentasi sebagai ibadah. Bunyi hadits ini, lengkapnya sebagai berikut :

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ

Artinya : Tidur orang berpuasa adalah ibadah. (H.R. Baihaqi).[1]


Imam Baihaqi telah menyebut hadits ini dalam kitab beliau, Syu’b al-Iman dengan tiga jalur sanadnya, dimana dalam ketiga jalur sanadnya tersebut terdapat Abdul Malik bin Umair. Sedangkan jalur sanad yang kedua disamping Abdul Malik bin Umair, juga terdapat Sulaiman bin Amr. Sedangkan pada jalur yang ketiga terdapat Ma’ruf bin Hasan. [2]

            Baihaqi setelah menyebut ketiga hadits di atas, mengatakan :

“Ma’ruf bin Hasan dha’if dan Sulaiman bin ‘Amr al-Nakh’i lebih dhaif darinya.”[3]


            Al-Hafizh Zainuddin al-Iraqi dalam mentakhrij hadits di atas, mengatakan :

“Kami telah meriwayatnya dalam Amali Ibnu Mandah dari riwayat Ibnu al-Mughirah al-Qawas dari Abdullah bin Umar dengan sanad dha’if. Kemungkinan maksudnya Abdullah bin ‘Amr, karena ahli hadits tidak menyebut riwayat bagi Ibnu al-Mughirah kecuali dari Abdullah bin ‘Amr. Telah diriwayat pula oleh Abu Manshur al-Dailamy dalam Musnad al-Firdaus dari hadits Abdullah bin Abi Aufa dan pada sanad hadits tersebut ada Sulaiman bin ‘Amr al-Nakh’i, salah seorang pendusta.”[4]


Al-Munawi dalam Faidh al-Qadir, mengatakan :

“Al-Zahabi telah memasukkan Abdul Malik bin ‘Umair dalam kelompok perawi dhaif. Ahmad mengatakan, dia muththarib hadits. Ibnu Mu’in mengatakan, mencampuradukkan dan Abu Hatim mengatakan, tidak terpelihara.”[5]


[1] Baihaqi, Syu’b al-Iman, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 422, No. Hadits : 3654

[2] Baihaqi, Syu’b al-Iman, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 421-422, No. Hadits : 3654

[3] Baihaqi, Syu’b al-Iman, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 422, No. Hadits : 3654

[4] Zainuddin al-Iraqi, Takhrij Ahadits al-Ihya, dicetak di bawah Ihya alumuddin, Thaha Putra, Semarang, Juz. I, Hal. 232

[5] Al-Munawi, Faidh al-Qadir, maktabah Syamilah, Juz. VI, Hal. 378

0 Response to "Status Dalil Hadits Tidur Siang Di Ramadhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel