Syariat Thariqat Hakikat Ma'rifat
Syariat Thariqat Hakikat Makrifat
Syari'at, Thariqat, Haqiqat & Ma'rifat
======================
Ilmu Syariat itu jadi Khazanah (tempat penyimpanan utama). ilmu Thariqat, Haqiqat dan Ma'rifat terkandung di dalamnya.
Ilmu
Tarekat itu jadi jalan sejati bila ingin mengetahui Tuhan. Lebih sukar
karena sulit. Hati sanubari. Ilmu Hakekat itu pasti. Tahu yang
sebenarnya, Kenyataan sifat-sifat Tuhan. Akan tetapi Allah tak dapat
dilihat. Terlihat juga hanya pada sifat-sifatNya. Melihat tuhan hanya
lah bisa lewat mengenal keagungan sifat dan khalqahNya
Ilmu
Makrifat yang lebih tinggi, Artinya tahu dengan jelas. Sadarilah itu
dalam hidupmu! Sebab hidup nafas masuk-keluar itulah sebenarnya. Tahu
dengan sebenar-benarnya.
Bila mata tertutup sifat yang Maha Kuasa
nampak bercahaya. Bila mata terbuka tersaksi dalam dzat segala-galanya
yang terlihat itu. Ruang alam terang-benderang, ini sifat Yang Maha
Agung.
Beramal dalam Islam ada tertibnya. Ada urutan dan
susunannya. Ada "progression" nya dari satu tahap ke tahap yang lebih
tinggi. Ia bermula dengan Syari'at , kemudian dengan Tariqat , diikuti
pula dengan hakikat dan diakhiri dengan Makrifat. sehingga yang perlu
diperhatikan adalah salah satu dari empat macam itu tidak bisa
ditinggalkan disaat sudah mencapai ke tingkat lain, karena kedudukan
mereka laksana berpisah dalam kesatuan dan berkesatuan dalam
berkepisahan
Seringnya kita mendengar tentang kalimat Syari'at,
Thariqat, Haqiqat & Ma'rifat, sehingga perlulah bagi kita untuk
mengenal kalimat itu masing-masing secara lebih mendalam. sebagian dari
kalimat-kalimat perumpamaan dari kalimat diatas sering diumpamakan
sebgai telur, pohon kayu dll.
Perumpamaan Telur
Syari'at = kulit luarnya
Thariqat = putih telurnya
Hakikat = Merah Telur
Ma'rifat = inti dari merah telu
Tidak
ada telur tanpa kulit, sebagaimana tasawuf tanpa syariat. Bahkan kulit
telur itu mesti diupayakan jangan sampai retak, apalagi pecah. Kalaulah
tidak, maka dapa tdipastikan seluruh isi telur itu akan membusuk dan
tidak berguna lagi.
Perumpamaan Tanaman
Kalau Tasawuf diibaratkan tanaman,
Syari'at = poho
Thariqatnya = menyiram, memupuk dan memeliharanya dari hama dan berbagai macam gangguan, agar menghasilkan buah hakikat.
Haqiqat = buah
Ma'rifat = Berhasilnya tanaman itu dapat sehingga dapat mencicipi dan menikmati buah tanamannya
Perumpamaan Perjalanan
Orang yang akan atau sedang melakukan perjalanan, ibaratnya sebuah kendaraan.
syariat = Jalan raya yang harus dilalui .
Thariqat = adalah jalan-jalan kecil sebagai jurusan yang akhirnya mengarah kepada terminal hakikat.
terminal = jurusan akhir dari perjalanan
Hakikat = tujuan terakhir dari perjalanan
Syariat itu bagaikan perahu
Thariqat bagaikan lautan
Hakikat itu mutiara yang sangat mahal harganya
Syari’at adalah perbuatan (jasad) si hamba dalam melaksanakan ibadah kepada Allah harus dengan semurni-murninya ibadah.Thariqat adalah
jalan (hati) untuk menuju kesuatu tujuan yang diridhai Allah, dengan
hati yang bersih dan ikhlas atas segala perbuatan dan menerima cobaan
Allah SWT.Haqiqat (nyawa) adalah tujuan untuk mencapai
keridhaan Allah sehingga terbukti adanya “diri yang hakiki” yang kita
hanya dapat merasakan dan sadari, bahwa diri yang yang keluar dari diri,
sehingga kita dapat membuktikan dengan kesadaran yang hakiki tentang
Kekuasaan Allah, tentang Rahasia Alam, tentang Alam Ghaib dan
lain-lainnya.Ma’rifat (Rahasia Allah), adalah sampainya
suatu tujuan sehingga terwujud suatu kenyataan dan terbukti kebe
narannya (tidak diragukan lagi).
========
Nasehat Imam Malik Rahimahullah
و من تصوف و لم يتفقه فقد تزندق
من تفقه و لم يتصوف فقد تفسق
و من جمع بينهما فقد تخقق
“
barang siapa yang ber Tashawuf tanpa mempelajari fikih maka ia adalah
Zindiq (rusak keimanannya) , sementara orang yang belajar fikih tanpa
mengamalkan nilai Tashawuf maka ia adalah orang yang rusak. namun
barang siapa yang memadukan keduannya benarlah ia “.
Imam Syafi’i rahimahullah dalm [Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47] pernah menasehati kita dengan tulisannya
فقيها و صوفيا فكن ليس واحدا * فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح
فذالك قاس لم يـــذق قـلــبه تقى * وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح
“Berusahalah
engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani
tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya
demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang
hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mau menjalani tasawuf, maka
hatinya tidak dapat merasakan kenikmatan takwa. Sedangkan orang yang
hanya menjalani tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih, maka
bagaimana bisa dia menjadi baik (ihsan).
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata : “
Ketahuilah wahai anak-anakku, mudah-mudahan Tuhan memberikan taufiq
kepada kami dan engkau dan semua ummat Islam, aku wasiatkan kepada kamu
bahwa engkau tetap menjalankan syari’at dan memelihara batas-batasnya.
Ketahuilah wahai anak-anakku, bahwa thariqat kami ini didasarkan atas
al-Qur’an dan as-Sunnah “.
Kemudian Syeikh Ibrahim An-Nasharbadzi, berkata : “
Asal atau dasar ajaran ini (tasawwuf) adalah menetapi kitab dan
sunnah, meninggalkan hawa nafsu dan bid’ah, berpegang pada imam-imam,
mengikuti ulama salaf, meninggalkan sesuatu yang diadakan oleh
orang-orang belakangan dan berdiri diatas jalan yang ditempuh oleh
orang-orang terdahulu”.
=============
ada yang mengatakan bahwa
Perjalanan spiritual justeru dimulai dari MA’RIFAT, ke THARIQAT, lal ke HAQIQAT dan akhirnya sampai pada SYARIAT.
mereka mengumpamakan dengan
MAKRIFAT adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: yang disimbolkan saat Muhammad SAW bertemu Malaikat Jibril,
HAKIKAT saat dia mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA,
THARIQAT saat Nabi Muhammad SAW berjuang untuk menegakkan jalanNya dan
SYARIAT
adalah saat Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk sholat saat Isra
Mikraj yang merupakan puncak pendakian tertinggi yang harus dilaksanakan
oleh umat muslim.
karena hal tersebut diatas, sehingga mereka
mengatakan SYARIAT SHOLAT ADALAH PUNCAK PENDAKIAN SPIRITUAL yang
terkadang justeru dilalaikan oleh kaum sufi dan para ahli spiritual.
Padahal, Nabi MUHAMMAD SAW memberi tuntunan tidak seperti itu.
0 Response to "Syariat Thariqat Hakikat Ma'rifat"
Posting Komentar