Pokok-Pokok Ilmu Tashawuf
Pokok-pokok Ilmu Tasawuf (Mabadi Ilmu Tashawuf)
Oleh Tgk. Nawawi Hakimis
================
1. Ta'rif / had / definisi ilmu tasawuf (حده):
هو علم يعرف به أحوال النفس و صفاتها الذميمة و الحميدة ِ
Artinya: "Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengetahui tingkah-tingkah atau keadaan-keadaan (kondisi) nafsu dan sifat-sifatnya, baik sifat-sifat yang tercela maupun sifa-sifat yang terpuji".
2. Objek atau sasaran ilmu tasawuf (موضوعه):
هو النفس من حيث ما يعرض لها من الأحوال و الصفات
Artinya: "Isi ilmu tasawuf adalah nafsu dari sesuatu yang muncul dari keadaan-keadaan dan sifat-sifat manusia.
3. Buah ilmu tasawuf (ثمرته):
هو التوصل به الى تحلية القلب عن الأغيار و تحليته بمشاهدة الملك الغفار
Artinya: "Buah mempelajari ilmu tasawuf adalah seseorang dapat menghiasi hatinya dengan melakukan amal-amal perbuatan yang bersifat terpuji, meninggalkan dari berbagai macam perubahan hati yang bersifat tercela dan dapat bermusyahadah (menyaksikan) Dzat Yang Maha Menguasai, Yang Maha Pengampun" (Allah swt)."
4. Hukum mempelajari ilmu tasawuf (حكمه):
هو الوجوب العيني على كل مكلف, و ذلك لأنه كما يجب تعلم ما يصلح الظاهر , كذلك يجب تعلم ما يصلح الباطن
Artinya: " Hukumnya wajib 'ain bagi setiap mukallaf (orang yang diperintah syara'). Kewajiban mempelajari ilmu tasawut tersebut harus segera dilaksanakan seperti hukumnya wajib mempelajari tentang sesuatu yang dapat memperbaiki anggota tubuh, baik anggota tubuh yang bersifat lahir, maupun anggota tubuh yang bersifat bathin".
5. Keutamaan ilmu Tasawuf (فضله):
هو فوقانه على سائر العلوم من جهة انه يوصل الى ما ذكر
Artinya: " Keutamaan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu tasawuf berada di atas ilmu-ilmu selainnya dari segi bahwa ilmu tasawuf itu dapat menghantarkan seseorang yang mempelajarinya dapat menghiasi hatinya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji dan dapat wushul atau sampai kepada Dzat Yang Maha Kuasa."
6. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lain (نسبته للعلوم):
هي أنه أصل كل علم و ما سواه فرع , و نسبته للباطن كنسبة الفقه الى الظاهر
Artinya: "Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu tasawuf itu pokok dari setiap ilmu, sedangkan selainnya (ilmu tasawuf) adalah cabang. Dan hubungan ilmu tasawuf kepada sesuatu yang bersifat bathin (yang samar) seperti hubungan ilmu fiqih kepada sesuatu yang bersifat zhohir (yang tampak)."
7. Tokoh-tokoh ilmu tasawuf ( واضعه):
هم الأئمة الأعيان, العارفون بربهم المنان
Artinya: "Imam-imam pada zamannya masing-masing (seperti Imam Junaedi, Imam Ghazali, dsb), yaitu orang-orang makrifat kepada Allah Yang Maha Pemberi Anugerah."
8. Pengambilan ilmu tasawuf (استمداده):
هو من كلام الله و كلام رسوله سيدنا ولد عدنان صلى الله عليه و سلم و ذوي اليقين و العرفان
Artinya: "Ilmu Tasawuf diambil dari Kalamullah (Al-Qur'an) dan kalam Rasul-Nya (Hadits Nabi) Sayyidina putera 'Adnan saw, orang-orang yang ahli yaqin, dan orang-orang makrifat."
9. Masalah-masalah ilmu tasawuf (مسائله):
هي قضاياه التى يبحث فيها عن عوارضه الذاتية كالفناء و البقاء و المراقبة و غير ذلك
Artinya: "Masalah-masalah yang terkandung di dalam ilmu tasawuf adalah keterangan-keterangan yang membahas tentang esensi sesuatu yang muncul di dalam diri seseorang, seperti fana' (leburnya hati dengan Yang Maha Kuasa), baqa' (kekal), muraqabah (perasaan selalu diawasi Allah swt), dan sebagainya."
=======
Allah swt. telah menyebutkan dalam Kitab suci Nya tentang
orang orang jujur, baik laki-laki maupun perempuan (ash-Shadiqin dan ash-Shadiqat),
orang-orang yang merendah di hadapan Allah (al-Qanitin dan al-Qanitat),
orang-orang yang khusyu' (al-Khasyi'in),
orang-orang yang sangat yakin (al-Muqinin),
orang-orang yang ikhlas (al-Mukhlishin),
orang-orang yang berbuat baik (al-Muhsinin),
orang-orang yang takut akan siksa Allah (al-Kha'ifin),
orang-orang yang berharap rahmat Allah (ar-Rajin),
orang-orang yang takut (al-Wajilin),
orang yang tekun beribadah (al-'Abidin),
orang-orang yang bersabar (ash-Shabirin),
orang-orang yang ridha (ar-Radhin),
orang-orang yang bertawakal (al-Mutawakkilin),
orang-orang yang tawadhu' (al-Mukhbitin),
orang-orang yang bertakwa (al-Muttaqin),
orang-orang pilihan (al-Mushthafin dan al-Mujtabin),
orang-orang baik (al-Abrar) dan
orang-orang yang dekat dengan Allah (al-Muqarrabin).
orang yang terdepan dalam mencari ridha Nya (as-Sabiqun),
orang-orang yang tengah-tengah (al-Muqtashidun), dan
orang yang bersegera dalam melakukan kebaikan. (Q.s. Fathir: 32).
orang-orang yang sanggup "menyaksikan" (musyahadah), sebagaimana Dia firmankan dalam al Qur'an:
"... atau orang yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya".
(Q.s. Qaf. 37).
Para pengembara (as-Saihin),
Para kekasih Allah (al-Auliya),
Allah juga menyebutkan
Orang-orang yang thuma'ninah (tenang damai): "Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (Q.s. ar Ra'd: 28).
Rasulullah saw. bersabda:"Ada di antara umatku orang-orang yang diajak bicara Tuhan (mukallamin) dan orang-orang yang dibisiki (muhaddatsin). Dan sesungguhnya Umar termasuk salah seorang dari mereka."
===
Silakan dishare ...
Source : https://www.facebook.com/nawawihakimis/media_set?set=a.503362906345094&type=3
Oleh Tgk. Nawawi Hakimis
================
1. Ta'rif / had / definisi ilmu tasawuf (حده):
هو علم يعرف به أحوال النفس و صفاتها الذميمة و الحميدة ِ
Artinya: "Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengetahui tingkah-tingkah atau keadaan-keadaan (kondisi) nafsu dan sifat-sifatnya, baik sifat-sifat yang tercela maupun sifa-sifat yang terpuji".
2. Objek atau sasaran ilmu tasawuf (موضوعه):
هو النفس من حيث ما يعرض لها من الأحوال و الصفات
Artinya: "Isi ilmu tasawuf adalah nafsu dari sesuatu yang muncul dari keadaan-keadaan dan sifat-sifat manusia.
3. Buah ilmu tasawuf (ثمرته):
هو التوصل به الى تحلية القلب عن الأغيار و تحليته بمشاهدة الملك الغفار
Artinya: "Buah mempelajari ilmu tasawuf adalah seseorang dapat menghiasi hatinya dengan melakukan amal-amal perbuatan yang bersifat terpuji, meninggalkan dari berbagai macam perubahan hati yang bersifat tercela dan dapat bermusyahadah (menyaksikan) Dzat Yang Maha Menguasai, Yang Maha Pengampun" (Allah swt)."
4. Hukum mempelajari ilmu tasawuf (حكمه):
هو الوجوب العيني على كل مكلف, و ذلك لأنه كما يجب تعلم ما يصلح الظاهر , كذلك يجب تعلم ما يصلح الباطن
Artinya: " Hukumnya wajib 'ain bagi setiap mukallaf (orang yang diperintah syara'). Kewajiban mempelajari ilmu tasawut tersebut harus segera dilaksanakan seperti hukumnya wajib mempelajari tentang sesuatu yang dapat memperbaiki anggota tubuh, baik anggota tubuh yang bersifat lahir, maupun anggota tubuh yang bersifat bathin".
5. Keutamaan ilmu Tasawuf (فضله):
هو فوقانه على سائر العلوم من جهة انه يوصل الى ما ذكر
Artinya: " Keutamaan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu tasawuf berada di atas ilmu-ilmu selainnya dari segi bahwa ilmu tasawuf itu dapat menghantarkan seseorang yang mempelajarinya dapat menghiasi hatinya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji dan dapat wushul atau sampai kepada Dzat Yang Maha Kuasa."
6. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lain (نسبته للعلوم):
هي أنه أصل كل علم و ما سواه فرع , و نسبته للباطن كنسبة الفقه الى الظاهر
Artinya: "Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu tasawuf itu pokok dari setiap ilmu, sedangkan selainnya (ilmu tasawuf) adalah cabang. Dan hubungan ilmu tasawuf kepada sesuatu yang bersifat bathin (yang samar) seperti hubungan ilmu fiqih kepada sesuatu yang bersifat zhohir (yang tampak)."
7. Tokoh-tokoh ilmu tasawuf ( واضعه):
هم الأئمة الأعيان, العارفون بربهم المنان
Artinya: "Imam-imam pada zamannya masing-masing (seperti Imam Junaedi, Imam Ghazali, dsb), yaitu orang-orang makrifat kepada Allah Yang Maha Pemberi Anugerah."
8. Pengambilan ilmu tasawuf (استمداده):
هو من كلام الله و كلام رسوله سيدنا ولد عدنان صلى الله عليه و سلم و ذوي اليقين و العرفان
Artinya: "Ilmu Tasawuf diambil dari Kalamullah (Al-Qur'an) dan kalam Rasul-Nya (Hadits Nabi) Sayyidina putera 'Adnan saw, orang-orang yang ahli yaqin, dan orang-orang makrifat."
9. Masalah-masalah ilmu tasawuf (مسائله):
هي قضاياه التى يبحث فيها عن عوارضه الذاتية كالفناء و البقاء و المراقبة و غير ذلك
Artinya: "Masalah-masalah yang terkandung di dalam ilmu tasawuf adalah keterangan-keterangan yang membahas tentang esensi sesuatu yang muncul di dalam diri seseorang, seperti fana' (leburnya hati dengan Yang Maha Kuasa), baqa' (kekal), muraqabah (perasaan selalu diawasi Allah swt), dan sebagainya."
=======
Allah swt. telah menyebutkan dalam Kitab suci Nya tentang
orang orang jujur, baik laki-laki maupun perempuan (ash-Shadiqin dan ash-Shadiqat),
orang-orang yang merendah di hadapan Allah (al-Qanitin dan al-Qanitat),
orang-orang yang khusyu' (al-Khasyi'in),
orang-orang yang sangat yakin (al-Muqinin),
orang-orang yang ikhlas (al-Mukhlishin),
orang-orang yang berbuat baik (al-Muhsinin),
orang-orang yang takut akan siksa Allah (al-Kha'ifin),
orang-orang yang berharap rahmat Allah (ar-Rajin),
orang-orang yang takut (al-Wajilin),
orang yang tekun beribadah (al-'Abidin),
orang-orang yang bersabar (ash-Shabirin),
orang-orang yang ridha (ar-Radhin),
orang-orang yang bertawakal (al-Mutawakkilin),
orang-orang yang tawadhu' (al-Mukhbitin),
orang-orang yang bertakwa (al-Muttaqin),
orang-orang pilihan (al-Mushthafin dan al-Mujtabin),
orang-orang baik (al-Abrar) dan
orang-orang yang dekat dengan Allah (al-Muqarrabin).
orang yang terdepan dalam mencari ridha Nya (as-Sabiqun),
orang-orang yang tengah-tengah (al-Muqtashidun), dan
orang yang bersegera dalam melakukan kebaikan. (Q.s. Fathir: 32).
orang-orang yang sanggup "menyaksikan" (musyahadah), sebagaimana Dia firmankan dalam al Qur'an:
"... atau orang yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya".
(Q.s. Qaf. 37).
Para pengembara (as-Saihin),
Para kekasih Allah (al-Auliya),
Allah juga menyebutkan
Orang-orang yang thuma'ninah (tenang damai): "Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (Q.s. ar Ra'd: 28).
Rasulullah saw. bersabda:"Ada di antara umatku orang-orang yang diajak bicara Tuhan (mukallamin) dan orang-orang yang dibisiki (muhaddatsin). Dan sesungguhnya Umar termasuk salah seorang dari mereka."
===
Silakan dishare ...
Source : https://www.facebook.com/nawawihakimis/media_set?set=a.503362906345094&type=3
0 Response to "Pokok-Pokok Ilmu Tashawuf"
Posting Komentar