Keanehan Iksir Dalam Shalawat Nabi Yang Melegenda

ANTA IKSIR http://www.annahlbsdcity.com/kegiatan/artikel/serba-serbi/anta-iksir/


ANTA IKSIR
Oleh: @deden_mm

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيهِ

Dalam pembacaan Maulid Nabi ada bagian yang dibaca dalam keadaan berdiri sebagai simbol penghormatan akan kedatangan Rasulullah Saw. sejak pertama kali kelahirannya. Disebut Mahal al-Qiyam.

Yang dibaca dalam Mahal al-Qiyam adalah rangkain syair yang empat bait di antaranya merupakan bait yang dahulu pernah dilantunkan para sahabat Anshor saat menyambut kedatangan Rasulullah Saw di Madinah. Yaitu bait:

طَلَعَ البَدْرُ عَلَينَا 🌼 مِنْ ثَنِيَّةِ الوَدَاعِ
وَجَبَ الشُّكْرُ عَلَينَا 🌼 مَا دَعَا لِلّٰهِ دَاعٍ
أَيُّهَا المَبْعُوثُ فِينَا 🌼 جِئْتَ بِالأَمْرِ المُطَاعِ
جِئْتَ شَرَّفْتَ المَدِينَة 🌼 مَرْحَبًا يَا خَيرَ دَاعٍ

Bait-bait lainnya ditambahkan pertama kali oleh Syaikh Abu Hasan al-Syasyturi (w. 668 H.) yang di antara bait fenomenalnya adalah:

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ 🌼 أَنْتَ نُورٌ فَوقَ نُورٍ
أَنْتَ إِكْسِيرٌ وَغَالِي 🌼 أنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُورِ
Engkaulah mentari.
Engkaulah purnama
Engkaulah cahaya di atas cahaya.
Engkaulah iksir dan ghali
Engkaulah pelita hati.

Pada penggalan pertama dari bait kedua ada kata iksir (إِكْسِيرٌ). Yaitu kata yang tak asing lagi bagi Masyarakat Maulidan. Tapi barangkali pengertian dan makna semantiknya belum banyak yang mengetahui.

Dari para kiyai yang sempat saya dengar, iksir adalah sejenis kayu gaharu yang sangat mahal. Dan dalam syarah salah satu Kitab Maulid, iksir adalah pohon atau tanaman mitologi yang mempunyai khasiat mengubah madu menjadi emas dan mengubah susu menjadi perak hanya dengan dicelupkan kedalamnya.

Dalam kitab-kitab Lughah, iksir adalah zat kimia mitologi yang dapat mengubah barang-barang tambang semacam tembaga dan besi atau lainnya menjadi emas murni. Berupa serbuk, cairan, atau ramuan. Bahkan iksir versi Yunani Kuno merupakan batu. Disebut Batu Filosof (Hajar al-Falasifah).

Iksir berasal dari bahasa Yunani, Xeryus. Dalam bahas Inggris disebut elixir. Erat kaitannya dengan mitos tentang keabadian dalam kebudayaan Yunani Kuno, Mesir Kuno, India Kuno, dan Cina Kuno. Disebut Elixir of Live. Yakni iksir bukan hanya dapat mengubah logam biasa menjadi emas murni tapi juga dapat memberikan keabadian kepada siapa saja yang mengkonsumsinya.

Pada zaman Dinasti Qin di Cina, kaisar Qin Shi Huang (247 SM - 221 SM) mengutus tabib Xu Fu bersama 500 orang laki-laki dan 500 orang perempuan untuk mencari iksir ke Lautan Timur guna meraih abadi. Tampaknya seperti ma al-hayat (مَاءُ الحَيَاة) dalam mitologi Arab. Tapi mereka tidak pernah kembali. Lalu kaisar Qin Shi Huang mencarinya sendiri dengan ditemani 1000 orang gadis. Tapi juga sang kaisar tak dikabarkan kembali.

Iksir ditemukan pula dalam risalah India Kuno, Arthashastra (350 SM - 283 SM). Dikisahkan dewa Indra, dewa Agni dan dewa Bayu dengan melibatkan tiga dewa utama, yaitu Brahma, Wishnu, dan Siwa mencari iksir ke laut terdalam. Berkejaran dengan setan-setan yang juga menghendaki abadi. Lalu para dewa berhasil meminumnya sedang setan-setan tidak.

Dalam ajaran agama Kristen ditemukan ayat yang mengarah kepada iksir. Yaitu tentang air dan atau ramuan keabadian dalam Yohanes pasal 4 ayat 14. Demikian pula dalam Mazmur 118.

Jabir bin Hayyan (w. 194 H.), ulama ahli kimia pertama dan penemu aque regia, campuran asam klorida, dan asam nitrat (salah satu zat yang dapat melarutkan emas), berasumsi bahwa iksir bukan mitos. Karena menurutnya, transmutasi satu logam ke logam yang lain dapat dilakukan dengan penataan kualitas dasar melalui mediasi zat kimia khusus. Yaitu iksir. Namun sayang Jabir bin Hayyan belum sampai berhasil menemukan zat iksir yang dimaksudnya.

Imam al-Razi (w. 606 H.) dalam kitab tafsir-nya menyinggung soal iksir sekaligus menunjukan kesepakatannya dengan teori Jabir bin Hayyan tentang mungkinnya transmutasi logam. Dia mengatakan: “Sebutir dzarrah dari iksir yang agung apabila jatuh ke permukaan tembaga maka akan mengubahnya menjadi emas murni.”

Di Barat, sejak abad ke 13 sampai 17 Masehi, penelitian tentang keberadaan iksir sebagai zat kimia yang belum ditemukan mengemuka melalui ilmuwan-ilmuwa terkenal semisal Albertus Magnus, Thomas Aquinas (1280 M.), Paracelsus, Nicolas Flamel, dan Isaac Newton sampai kepada menemukan Sophic Merkuri yang dapat melarutkan emas dan menumbuhkannya seperti pohon untuk transmutasi. Tapi mereka belum terbukti membuat emas dengan Sophic Merkuri itu yang juga tidak diketahui entah kemana rimbanya.

Ketika para ilmuan di Barat mengembangkan ilmu kimia warisan Jabir bin Hayyan (di Barat disebet Geber) termasuk tentang iksir maka para ulama muslim membawa iksir ke ranah spiritual. Iksir menjadi tanaman atau benda spiritual. Dia mengubah benda menjadi emas bukan secara kimia tapi secara spiritual.

Saya diberitahu ada tirakat dan wirid khusus untuk bisa menemukan tanaman iksir. Namun sangat disayangkan hal itu hanya katanya saja. Saya sendiri belum mendapatkan ijazah wiridnya. Juga belum berhasil menemukan guru yang bisa saya pinta dan saya pelajari ijazahanya.

Artinya iksir yang dapat mengubah benda biasa menjadi emas murni atau memberikan keabadian pada pengkonsumsinya sejak zaman Cina Kuno dan Yunano Kuni hingga hari ini masihlah mitos. Belum nyata. Oleh karenanya syaikh Abu Hasan al-Syasyturi (w. 668 H.) membawa pemahaman umat kepada realitas yang sesungguhnya tentang iksir. Yaitu Rasulullah Saw. Dia mengatakan:

أَنْتَ إكْسِيرٌ
(Ya Rasul) engkaulah iksir...

Yang dicari manusia, seperti misalnya kaisar Qin Shi Huang dan lain-lain, juga yang termaktub dalam kitab-kitab kuno, sepanjang masa, tentang iksir yang dapat mengubah benda biasa menjadi emas murni dan memberikan keabadian, tak lain iksir itu adalah Muhammad Saw.

Bukan sulap bukan sihir. Dia mampu mengubah gurun pasir yang tandus menjadi negeri yang kaya dan maju. Mengubah masyarakat yang jahiliyah menjadi berperadaban. Mengubah watak yang keras menjadi lembut. Dalam bahasa lagu, mengubah debu menjadi permata dan mengubah hina menjadi mulia. Dia sebenarnya iksir yang dicari.

Pegang Quran dan sunnah-nya, maka peradaban emas pun hadir.

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيهِ

Sadeng, 21 November 2018
Deden Muhammad Makhyaruddin

0 Response to "Keanehan Iksir Dalam Shalawat Nabi Yang Melegenda"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel