Bidah Versi Imam Al Ghazali

Saya Share lagi tulisan lama saya di facebook. (Naqsyabandi Hidayat Waly di https://www.facebook.com/100013028687583/posts/613356419108642/)

Ikut saja perkataan Hujjatul Islam Imam Ghazali, supaya selamat dunia dan akhirat.

Berkata Hujjatul Islam Al-Ghazali diserukan dalam buku Al-Ihya bahagian kitab " Benci " :

" Adapun Ahli Bid'ah yang mengajak orang lain kepada Bid'ah dan ia menyangka bahwa Bid'ah yang dikembangkannya itu benar,adalah menjadi sebab kepada kerusakan manusia dan kesesatan mereka,dan kejahatannya itu akan berjangkit-jangkit."

Maka mencintai dalam menzahirkan kebencian ahli bid'ah , memusuhinya , mengkasarinya , memutus hubungannya , menghinakannya , memburuk-burukkannya­ dengah bid'ahnya itu dan menghalaukan orang ramai daripadanya adalah lebih sangat pentingnya penyampaian itu .

Apabila ia mengucap salam pada satu-satu kaum, meninggalkan menjawab salamnya adalah lebih baik,iaitu untuk meliarkan(menghalauk­an) orang ramai daripadanya dan untuk memburukkan bid'ahnya di mata mereka. Begitu juga lebih baik menegah kebajikan dan menghalang bantuan kepadanya dalam keperluan-keperluann­ya, istimewa sekali dalam perkara yang kelihatan kepada orang ramai.

Apa yang disebutkan oleh Imam Ghazaly tersebut,dikuatkan lagi oleh Hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :

من وقر صاحب بدعة فقد اعان على هدم الاسلام

Maksudnya : "Sesiapa yang menghormati Ahli Bid'ah,maka sesungguhnya ia telah menolong menghancurkan Islam." ( Riwayat Muhammad bin Muslim Az-Zuhry )

Referensi : Pengembangan dan Pertahanan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah halaman 38 karangan : Sayyidul Mursyidin Abuya Prof.Dr.Muhibbuddin Waly .

Penjelasan Ahli Bid'ah Dalam Buku kakek ku Abuya Doktor

Tulisan Abuya diatas kalau dalam ihya juz 2 hal.167:

أما المبتدع الذى يدعو إلى البدعة الخ

Di ibaratkan dengan huruf أما. Huruf ini adalah huruf syarat. Dan syarat masuk kepada mafhum mukhalafah (makna mafhum yg tidak sesuai dengan manthuq/makna yg ditunjukan oleh sebuah lafadz dari sisi hukumnya)..

Dan di ibaratkan dengan:

 أما  المبتدع الذى يدعو إلى البدعة.

Kaidah mengatakan:

أن الموصول مع صلته فى قوة المشتق

Maksudnya: isim maushul beserta shilatnya pada kekuatan musytaq. 

Jadi bisa dikatakan:

المبتدع الداع الى البدعة 

Dan kaidah mengatakan: Bahwasanya ta'liq hukum dengan musytaq itu menunjuki kepada illat.

Dan illat masuk kepada mafhum sifat, mafhum sifat masuk kepada mafhum mukhalafah.

Jadi mafhum mukhalafahnya: Adapun ahli bid'ah yg tidak mengajak kepada bid'ahnya dan seterusnya (sebagaimana tulisan diatas) maka beda hukumnya.

Kita lihat lanjutan kitab Ihya:

للمبتدع العامى الذى لا يقدر على الدعوة ولا يخاف الاقتداء به فأمره أهون فالأولى أن لا يقابح بالتغليظ والاهانة بل يتلطف به فى النصح الخ

Maksudnya:" Bagi ahli bid'ah yg bodoh lagi tidak kuasa untuk mengajak kepada bid'ahnya, dan tidak ditakutkan orang mengikut kepadanya, maka perkaranya lebih mudah. Maka lebih utama tidak menjelekkannya dengan bersikap kasar padanya dan menghinanya. Akan tetapi menghadapinya dengan cara lemah lembut di ketika memberi nasehat. Karena hati orang awam cepat berbalik. Jika nasehat tidak memberi manfaat, dan berpaling darinya itu dapat memburukkan bagi bid'ahnya pada keadaan ahli bid'ah, maka jadi kuatlah mencintai di dalam berpaling darinya. Meskipun diketahuikan bahwasanya berpaling dari ahli bid'ah itu tidak memberi bekas padanya. Karena keras tabi'atnya dan menancap i'tiqadnya dalam hatinya. Maka berpaling daripadanya lebih utama. Karena bahwasanya bid'ah itu apabila tidak berlebih-lebihan di dalam keburukan bid'ah,niscaya juga dapat tersebar diantara makhluq dan umumlah kerusakan bid'ah." 

Jadi yg boleh kita hadapi dengan kasar adalah ahli bid'ah yg mengajak-ngajak manusia kepada bid'ahnya. Seperti Ustad Farhan dan teman2nya atau murid2nya yg berdakwah lewat medsos atau dunia nyata.

Dan golongan2 ahli bid'ah ini, bisa dilihat dalam kitab bughyah halaman 298 (lihat di foto)...

Golongan selamat hanya Ahlussunnah wal Jamaah (lihat di foto buku Abuya Doktor).

Apabila dikatakan Ahlussunnah Wal Jamaah, maka maksudnya Mazhab Aqidah Imam Asy'ari dan Imam Maturidi. Bermazhab dgn salah satu mazhab yg empat: Imam Hanafi,Imam Maliki, Imam Syafi'i dan Imam Hanbali.. mengikut Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdady dan Imam Ghazali.

Wallahu'alam

Referensi :
-Ihya Ulumiddin Juz 2 Hal.167, Imam Ghazali
-Bughyatul Mustarsyidin Hal. 298, As-Sayyid Abdurrahman Ba'alawi
- Pengembangan dan Pertahanan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah halaman 37-38 karangan : Sayyidul Mursyidin Abuya Prof.Dr.Muhibbuddin Waly

0 Response to "Bidah Versi Imam Al Ghazali"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel