Shalat Kafarah 400-1000 Tahun Shalat

SHALAT KAFARAT

Salinan draft Shalat Kafarat
oleh Abiyya Nawawi Hakimis
=====

Mengenai shalat kafarat (mengqadha shalat lima waktu) adalah kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa sahabat, diantaranya oleh Ali bin Abi Thalib kw, dan terdapat sanad yang muttashil dan tsiqah kepada Ali bin Abi Thalib KW bahwa beliau melakukannya di Kufah. Dan yang memproklamirkan kembali hal ini adalah AL Imam Al Hafidh Al Musnid Abubakar bin Salim rahimahullah, yaitu dilakukan pada setelah shalat jumat, pada hari jumat terakhir di bulan ramadhan, mengQadha shalat lima waktu,

Tujuannya adalah barangkali ada dalam hari hari kita shalat yang tertinggal, dan belum di Qadha, atau ada hal hal yang membuat batalnya shalat kita dan kita lupa akannya maka dilakukan shalat tersebut.

Mereka melakukan hal itu menilik keberkahan dan kemuliaan waktu hari jumat dan bulan Ramadhan. Adapun tatacaranya adalah shalat dengan niat qadha`. pertama shalat dhuhur, kemudian setelah salam langsung bangun shalat ashar qadha` dan begitu seterusnya sampai shalat subuh.

Bersabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan shalat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka shalatlah qabliyah Ashar di hari Jum’at terakhir Ramadhan (riwayat lain setiap akhir bulan) sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud (tasyahud akhir saja), tiap rakaat membaca 1 kali Fatihah kemudian surat Al-Qadar 15 kali dan surat Al-Kautsar 15 kali”.

Inilah Niat shalatnya :

أُصَلِّي سُـنَّةَ اْلعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ كَفَارَةً لِمَا فَاتَنِيْ مِنَ الصَّلاَةِ ِللهِ تَعَالَى.

“Aku niat shalat sunah ‘Ashar 4 rakaat sebagai kafarah shalat yg telah terluput karena Allah Ta'alla”

Setelah selesai Shalat membaca Istigfar 10 kali :

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعِظِيْمِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَ أتُبُوْا إِلَيْكَ

Kemudian baca shalawat 100 kali :

اللَّهُمَّ صَلِّّ عَلَى سَيِّدِنَا محمّدٍ

Kemudian membaca basmalah, hamdalah dan syahadat. Seperti :

بسم الله الرحمن الرحيم, الحمدُ للهِ رَبِّ العالمينَ و الصَّلاةُ والسَّلامُ عَلَى سَيِّدِنَا محمّدٍ و علَى الِهِ و صَحْبِه أجْمَعِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لا اِلَهَ الاَّ اللهُ و أشهد أنَّ محمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.

Kemudian membaca Doa Kafarah 3 x:

اَللَّهُمَّ يَا مَنْ لاَ تَنْفَعُكَ طَاعَتِيْ , وَلاَ تَضُرُّكَ مَعْصِيَتِيْ , تَقَبَّلْ مِنِّيْ مَا لاَتَنْفَعُكَ , وَاغْفِرْ لِيْ مَا وَلاَ تَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفَا , وَإِذَا تَوَعِدُ تَجَاوَزَ وَعَفَا , اِغْفِرْ لِيْ لِعَبْدٍ ظَلَمَ نَفْسَهُ , وَأَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ اْلغِنَى وَجَهْدِ اْلفَقْرِ , إِلَهِيْ خَلَقْتَنِيْ وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًاً ,  وَرَزَقْتَنِيْ وَلَمْ اَكُنْ شَيْئاً , وَارْتَكَبْتُ اْلمَعَاصِيْ , فَإِنِّيْ مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِيْ , فَإِنْ عَفََوْتَ عَنِّيْ فَلاَ يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئاً , وَإِنْ عَذَبْتَنِيْ فَلاَ يَزِدُ فِيْ سُلْطَاِنكَ شيئاً . اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُهُ غَيْرِي لَكِنِّيْ لاَ أَجِدُ مَنْ يَرْحَمْنِيْ سِوَاكَ , فَاغْفِرْ لِيْ مَا بَيْنِيْ وَبَيْنَكَ وَمَا بَيْنَ خَلْقِكَ  , اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , وَيَا رَجَاءَ السّائِلِيْنَ , وَيَا أَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ , إِرْحَمْنِيْ بِِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةَ , أَنْتَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , يَا رَبَّ الْعَاَلمِيْنَ.  اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ِللْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ , وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ , وَتَابِعِ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ , ربّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ . وَصَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِـيْرًا , وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.  أَمِيْن .

Fadhilahnya :

Sayidina Abu Bakar ra. berkata " Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Shalat tersebut sebagai kafarah (pengganti) shalat 400 tahun dan menurut Sayidina Ali RA. shalat tersebut sebagai kafarah 1000 tahun. Maka bertanyalah sahabat : umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya ?". Rasulullah SAW menjawab, " untuk kedua orang tuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang didekatnya/ lingkungannya.

Dalam riwayat Syaidatina Fatimah Az-zahrah RA. tiap dua rakaat masing-masing satu tasyahud dan salam dan membaca doa ini :

اللَّهُمَّ يَاسَابِقَ الفَوْتَ ويَاسَامِعَ الصَّوْتَ وَيَا مَحْيَى العِظَامَ بَعْدَ الْمَوْتِ . اللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ , وَاجْعَلْ لِي مِنْ أَمرِيْ فَرَجًا ومَخْرَجا مِمَّا اَنَا فِيْهِ , إِنَّكَ تُقَدِّرُ وَأَنَا لاَ أَقْدَرُ وَاَنْتَ تَعْلَمُ وَاَنَا لاَ أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلِيْمُ الغُيُوْبِ يَاوَاهِبَ العَطَايَا وَيَاغَافِرَ الْخَطَايَا ياسُبُّوْحٌ يَاقُدُّوْسٌ يَا رَبَّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِِ, رَبِّ أغْفِرْ وَارْحَمْ وتَجَاوَزْ عمَّا تَعْلَم إنَّكَ اَنْتَ اْلأَعَـزُّ وَاْلأَجَلُّ اْلأَكْرَمْ وَاَنْتَ الْعَلِيُّ اْلأَعْظَمْ , يَاسَاتِرَ اْلعُيُوْبِ , يَاذَا الْجَلالِ والإِكْرَامِ بِرحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Catatan:
1. Diambil dari kitab "Majmu'atul Mubarakah", susunan Syekh Muhammad Shadiq Al-Qahhawi. Yang diijazahkan oleh Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, . waktu pelaksanaan shalat ini dapat dilakukan antara waktu setelah Dhuha hingga sebelum Ashar, pada hari Jum'at terakhir di bulan suci Ramadhan.
==

Dalil Shalat Qadla 5 Waktu

Tentang hadits / dalil Shalat Qadla 5 Waktu di Jum’at Terakhir Ramadhan. 

MengQadha shalat tentunya wajib hukumnya bagi mereka yang meninggalkan shalat, namun tidak ada larangannya melakukan shalat fardhu kembali karena hukum shalat i’adah adalah hal yang diperbolehkan. Dan selama hal ini pernah dilakukan oleh para sahabat maka pastilah Rasul SAW yang mengajarkannya, mengenai tak teriwayatkannya pada hadits shahih maka hal itu tak bisa menafikan hal ini selama terdapat sanad yang tsiqah dan muttashil pada sahabat atau tabiin. Sebab hadits yg ada kini tak sampai 1% dari hadits hadits Rasul saw yg ada dizaman sahabat.

Anda bisa bayangkan Jika Imam Ahmad bin Hanbal telah hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya, namun ia hanya mampu menulis sekitar 20 ribu hadits pada musnadnya, sisanya tak tertulis, lalu kemana 980 ribu hadits lainnya?, sirna dan tak tertuliskan, demikian pula Imam Bukhari yg hafal lebih dari 600 ribu hadit dg sanad dan hukum matannya namun beliau hanya mampu menuliskan sekitar 7000 hadits pada shahihnya dan beberapa hadits lagi pada buku2 beliau lainnya, lalu kemana 593 ribu hadits lainnya?. sirna dan tak sempat tertuliskan, Namun ada tulisan tulisan dan riwayat sanad yang dihafal oleh murid-murid mereka, disampaikan pula pada murid murid berikutnya, nah demikianlah sanad yang sampai saat ini tanpa teriwayatkan dalam hadits shahih. Tentunya jalur mereka yang tak sempat terdata secara umum, namun masih tersimpan jalurnya dengan riwayat tsiqah dan muttashil kepada para sahabat. Hal ini merupakan Ikhtilaf, boleh mengamalkannya dan boleh meninggalkannya.
==
Ada beberapa riwayat tentang fadlilah hari Jum'at,  baik yang terakhir bulan Ramadhan, atau tidak,  dan yang ada kaitannya dengan penebusan shalat  yang ditinggalkan tetapi menurut imam-imam pakar hadist, kebanyakan hadist maudlu' alias palsu. Hadist maudlu' masuk tingkatan hadist dlaif (lemah) yang paling lemah dan dapat dikatakan palsu, karena diyakini itu buatan orang yang yang kemudian diklaim dari Rasulullah s.a.w.

Di antara riwayat-riwayat tersebut adalah sbb:

1. Hadist riwayat Dzahabi dan kitab Ahadits Mukhtarah:

وبإسناد مظلم عن أحمد بن عبيد الله النهرواني ثنا أبو عاصم ثنا الأوزاعي عن يحيى عن أبي سلمة عن أم سلمة قالت دخل شاب فقال يا رسول الله إني أضعت صلاتي فما حيلتي قال حيلتك بعد ما تبت أن تصلي ليلة الجمعة ثمان ركعات تقرأ في كل ركعة خمسة وعشرين مرة (قل هو الله أحد) فإذا فرغت فقل ألف مرة صلى الله على محمد فإن ذلك كفارة لك ولو تركت صلاة مائتي سنة وكتب لك بكل ركعة عبادة سنة ومدينة في الجنة وبكل آية ألف حوراء وتراني في المنام ن ليلته الحديث وهكذا فليكن الحديث الموضوع ( 8 أ ) وإلا فلا. أحاديث مختارة ج:1 ص:107

Dari Ummi Salamah: datang seorang pemuda kepada Rasulullah bertanya "Wahai Rasulullah s.a.w. aku telah menelantarkan shalat ku, apa yang dapat aku lakukan?". Rasulullah s.a.w. menjawab "Hendaknya kamu shalat  pada malam Jumat delapan rakaat, setiap rakaat membaca Qul Huallaahu Ahad sebanyak 25 kali, lalu setelah shalat  bacalah Shallallahu Ala Muhammad sebanya 1000 kali, maka itu akan menebus shalat-shalat mu yang kau tinggalkan walaupun dua ratus tahun danAllah akan mencatat setiap rakaatnya seperti ibadah setahun dan menjanjikan sorga, dan setiap ayat seribu bidadari dan akan melihatku dalam mimpi pada malam itu". Dzahabi mengatakan ini hadist maudlu.

2. Kanawi dalam kitab Athaar Marfuuah fil Akhbar al-maudlu'ah meriwayatkan hadist tentang qadla tahunan pada bulan Ramadhan.

حديث من قضى صلوات من الفرائض في أخر جمعة من رمضان كان ذلك جابرا لكل صلاة فائتة من عمره إلى سبعين سنة

"Barang siapa mengqadla shalat-shalat fardlu yang ditinggalkannya pada Jumat terakhir bulan Ramadhan, maka itu menjadi penebus dari shalat -shalat  yang ditinggalkannya selama hidupnya hingga 70 tahun"

Kunawi lalu menegaskan:

Ali al-Qari dalam kitab Maudlu'at Shughra dan Kubra mengatakan ini hadist batal secara pasti sebab bertentangan dengan ijma' (konsensus) bahwa satu ibadah tidak akan bisa mengganti ibadah-ibadah lain yang lewat, apalagi sampai bertahun-tahun. Hadist tersebut dirwayatkan oleh pensyarah kitan Nihayah, mereka itu bukan ahli hadist maka meraka juga tidak menyebutkan sanadnya yang lengkap.

Imam Dahlawi mengatakan dalam kitabnya Ujalah Nafi'ah, menyebutkan bahwa hadist qadla tahunan ini bertentangan dengan hukum syariat.

3.  Imam Shaukani dalam kitab al-Fawaid al-Majmu'ah fil Ahadits al-Maudlu'ah mengatakan: Hadits (artinya) Barangsiapa shalat  di Jumat terakhir bulan Ramadhan lima shalat  fardlu selama sehari semalam, maka ia telah mengqadla semua shalat  yang ditinggalkannya selama setahun, ini maudlu' tidak maragukan lagi. Saya tidak menemukan dalam kitab-kitab hadist maudlu' tapi ini populer di kalangan ulama-ulama kota San'a pada masa ini, maka banyak yang melakukannya. Saya tidak tahu siapa yang pertama kali membuat hadist maudlu' ini, mudah-mudahan Allah memburukkan orang-orang pemalsu hadist.

4. Dalam kitab Fatawa Syabakah al-Islamiyah, nomor fatwa: 64749 disebutkan redaksi yang sama dengan redaksi selebaran, yaitu:

النية نويت أن أصلي أربع ركعات كفارة لما فاتني، ما صحة هذا، فائدة من المجموعة المباركة في كفارة من فاتته صلاة في عمره عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: من فاتته صلاة في عمره ولم يحصها، فليقم في آخر جمعة من رمضان ويصلي أربع ركعات بتشهد واحد، يقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة القدر 15 مرة وسورة الكوثر كذلك، ويقول في النية نويت أن أصلي أربع ركعات كفارة لما فاتني من الصلاة، وقال أبو بكر سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: هي كفارة أربعمائة سنة، حتى قال علي كرم الله وجهه هي كفارة ألف سنة، قالوا: يا رسول الله، ابن آدم يعيش ستين سنة أو مائة سنة، فلمن تكون الصلاة الزائدة؟ قال: تكون لأبويه وزوجته وأولاده فأقاربه وأهل البلد، فإذا فرغ من الصلاة صلى على النبي صلى الله عليه وسلم مائة مرة بأي صيغة كانت ثم يدعو بهذا الدعاء ثلاث مرات وهو هذا: اللهم يا من لا تنفعك طاعتي ولا تضرك معصيتي، تقبل مني ما لا ينفعك واغفر لي ما لا يضرك يا من إذا أوعد وفى وإذا توعد تجاوز وعفا، أغفر لعبد ظلم نفسه، وأسألك اللهم إني أعوذ بك من بطر الغنى وجهد الفقر إلهي خلقتني ولم أك شيئاً ورزقتني ولم أك شيئاً، وارتكبت المعاصي فإني مقر لك بذنوبي فإن عفوت عني فلا ينقص ما ملك شيئاً وإن عذبتني فلا يزيد في سلطانك شيئاً، إلهي أنت تجد من تعذبه غيري وأنا لا أجد من يرحمني غيرك، اغفر لي ما بيني وبينك واغفر لي ما بيني وبين خلقك يا أرحم الرحمين، ويا رجاء السائلين ويا أمان الخائفين ارحمني برحمتك الواسعة أنت أرحم الراحمين يا رب العالمين، اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات وتابع بيننا وبينهم بالخيرات، رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً آمين. وبالله التوفيق؟

Mayoritas ulama yang mengkaji masalah القضاء العمري  atau qadla seumur hidup mengambil kesimpulan bahwa hadist tentang itu palsu karena bertentangan dengan ketentuan syariat mengenai masalah qadla dan tidak diriwayatkan dalam kitab-kitab hadist populer. Indikasi kedua adalah karena hadist tadi mengandung unsur-unsur berlebih-lebihan yang tidak masuk akal. Hadist tersebut juga merangsang orang meninggalkan shalat  secara sengaja karena mereka dapat beranggapan dengan melakukan shalat  sekali sebanyak 4 rakaat saja dapat menghapus semua dosa meninggalkan shalat .

Al-Dimasyqi dalam kitab al-Manaarul Muniif fis Sahih wal Dlaif menyebutkan bahwa di antara tanda-tanda hadist dlaif, adalah hadist tersebut menyebutkan imbalan pahala yang berlebihan atas amal yang kecil atau menyebutkan siksa yang berlebihan atas kesalahan dan dosa kecil. Kalau kita amati isi hadist yang ada dalam selebaran tersebut, maka termasuk dalam ketegori ini.

Pengkultusan Jumat terakhir bulan Ramadhan ternyata juga didapati pada sebagian besar masyarakat muslim Pakistan. Mereka menyebutnya Jumah Wida' atau Jumat terkhir bulan Ramadhan. Biasanya pada Jumat itu masyarakat berbondong-bondong ke masjid untuk shalat  Jumat Wida dan ikut berdoa bersama imam. Masjid-masjid yang biasanya tidak penuh jamaah, maka pada Jumat Wida' dipenuhi oleh jamaah.

0 Response to "Shalat Kafarah 400-1000 Tahun Shalat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel