Sucinya keturunan Rasulullah.SAW, Azar bukan Ayah Kandung Nabi Ibrahim

Siapakah Azar, ayah ataukah paman Nabi Ibrahim

Bismillahirrahmanirrahim, masalah ini walau terlihat sederhana, namun efeknya sangat besar khususnya bagi nasab suci Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Menurut saya, menjawab masalah ini ada kaitannya dengan menjawab masalah status dua orang tua Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Jadi langsung saja kita buka Al-Qur-an:

1. Nabi Ibrahim berdebat dengan Azar dan menjanjikan permohonan ampun untuknya. Ini tersebut dalam surat Maryam: 41-50

2. Nabi Ibrahim berdebat dengan kaumnya dan memenuhi janjinya dengan Azar itu sebagaimana dalam surat Asy Syu`ara ayat 69-89, tepatnya di ayat 86:

وَٱغْفِرْ لِأَبِىٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ

Dan ampunilah abiku (yakni Azar), karena sesungguhnya ia adalah termasuk orang-orang yang sesat

Dua hal ini terjadi ketika beliau masih berada di Iraq, sebagaimana yang ditunjuki oleh surat ash shaffat: 83-101, dimana setelah dua hal tersebut beliau dibakar lalu beliau berhijrah ke Kan`an dan dikaruniai seorang anak yaitu Nabi Ismail.

3. Setelah hijrah ke Kan`an (Palestina) lalu beliau membawa Ismail ke Baitullah (Mekah) sebagaimana tersebut dalam surat Ibrahim ayat 35-41, dan tepat pada ayat ke 41 ini beliau berdo`a meminta ampun untuk dua orangtua kandung beliau (walidaihi):

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)

Disini dipakai kata والدي bukan kata أبي

Dan yang menjadi kuncinya adalah ayat ini:

وَمَا كَانَ ٱسْتِغْفَارُ إِبْرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَن مَّوْعِدَةٍ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥٓ أَنَّهُۥ عَدُوٌّ لِّلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ ۚ إِنَّ إِبْرَٰهِيمَ لَأَوَّٰهٌ حَلِيمٌ

Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk abinya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada abinya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa abinya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (At-Taubah 9:114)

Jelas dalam ayat ini tertulis:

ٱسْتِغْفَارُ إِبْرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ bukan لوالديه

Dan ayat ini jelas menyebutkan beliau berlepas diri dari abinya bukan dari walidainya. Adapun walidainya, maka sebagaimana dalam surat Ibrahim, beliau justru meminta ampun untuk walidai (dua ibu bapaknya) pada hari kiamat, jadi tidak berlepas diri dari mereka berdua. Beliau cuma berlepas diri dari abinya yaitu Azar. Jika beliau berlepas diri dari abinya berarti beliau tiada berlepas diri dari walidainya. Oleh karena itu, abinya bukanlah walidainya. Jika abinya bukan walidainya, berarti abi itu bukanlah bapak kandungnya tapi pamannya. Sebagaimana makna abi sebagai paman juga tersebut dalam surat Al-Baqarah: 133

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ

Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu, yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqarah 2:133)

Aba-ika itu jamak dari Abun, dan sudah jelas Nabi Ismail bukanlah bapak Nabi Ya`qub, tapi paman beliau.

Hal yang serupa juga dipahami pada hadits:

إن أبي وأباك في النار

"Sesungguhnya abiku dan abimu dalam neraka". (HR. Muslim). Yakni abi disini belum tentu bermakna bapak kandung, bahkan boleh jadi yang dimaksud adalah paman. Jadi menentukan dua hal yang boleh jadi salah satunya yg dimaksud membutuhkan dalil yang lain. Adapun kami, maka berpendapat abi disini adalah paman. Sebab bapak kandung Nabi adalah bangsa Arab, dan bangsa Arab itu tiada di utus seorang pun rasul kepada mereka sebelum Nabi Muhammad sebagaimana dalam permulaan surat Yaasin dan As Sajdah. Sedangkan Allah berfirman:

وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا

"Dan tiadalah Kami itu yang memberi azab sehingga Kami mengutus seorang rasul". (QS. Al Isra: 15). Jadi bapak kandung Nabi tiada di azab, berarti beliau tiada di neraka. Inilah hujjah kami, adapun mereka, mereka menentukan salah satu maknanya itu dengan hawa nafsu. Wassalam `alaa man ittaba`al huda

Copas

0 Response to "Sucinya keturunan Rasulullah.SAW, Azar bukan Ayah Kandung Nabi Ibrahim"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel